•   Wednesday, 15 May, 2024
  • Contact

Ini Tanggapan Parpol soal Strategi Poros Ketiga 

JAKARTA, VOI - Menjelang Pilpres 2019, sejumlah Partai Politik semakin gencar bermanuver. Yang terbaru adalah soal strategi menghadirkan poros ketiga diantara kubu pemerintah dan oposisi. Mengingat, keberadaan poros ketiga ini diduga bakal cukup mempengaruhi bangunan politik pihak pemerintah dan oposisi.

Meski masing-masing partai masih berkomentar umum dalam menanggapi poros ketiga ini, namun ada sejumlah isyarat politik dari apa yang mereka sampaikan sejauh ini. Dari kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) misalnya. Partai penguasa ini mengaku tengah melakukan koordinasi dan pertemuan-pertemuan dengan sejumlah partai pendukung pemerintah guna membicarakan soal koalisi. "Prinsipnya, kita koalisi mendukung dan mendukung dengan ikhlas dan sungguh untuk memenangkan pemilu," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDIP, Eriko Sotarduga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa  (10/7).

Eriko juga menuturkan bahwa dalam politik semuanya akan berkembang setiap harinya. Sehingga, sifatnya sangat dinamis. "Politik itu kan sebenarnya gabungan-gabungan dari situasi-siatuasi yang ada dan berkembang setiap hari. Dan itu sangat dinamis," jelas Eriko. 

Adapun Partai Demokrat berpendapat lain. Partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengaku masih membahas setiap kemungkinan yang bakal terjadi di Pilpres 2019 mendatang.  Namun demikian, Partai Demokrat mengaku mendukung untuk dihadirkannya poros ketiga di Pilpres 2019. " Ya, lebih bagus kan tiga calon. Jadi potensi rakyat untuk lebih leluasa memilih mana yang lebih baik," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarifuddin Hasan.

Pernyataan Demokrat tersebut sejalan dengan pihak oposisi, yakni Partai Gerindra. Namun, partai besutan Prabowo Subianto itu memberikan sebuah catatan agar keberadaan poros ketiga ini betul-betul hadir saat Pilpres nanti. "Kalau President Treshold -nya nol persen, tidak hanya tiga, mungkin bisa empat, bahkan lima calon. Kalau President Treshold-nya tetap 20 persen maka tiga poros itu akan sulit. Kita berdoa gugatanya dipenuhi (Mahkamah Konstitusi)," ujar Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria.

Lain lagi halnya dengan pernyataan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Partai oposisi pemerintah ini tidak terlalu memusingkan soal poros ketiga. PKS menyampaikan masih berkomitmen dengan Gerindra. "Kita masih dengan Gerindra, kita cukup dengan Gerindra (untuk sayarat mencalonkan di Pilpres 2019). Sejauh ini kita banyak menang di benerapa provinsi dengan Gerindra," ujar Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring. Tifatul juga mengatakan, PKS saat ini tengah memperjuangkan agar Calon Wakil Presiden yang diusung PKS -Gerindra berasal dari partainya. "Siapapun Capresnya dari koalisi itu (PKS-Gerindra), Cawapresnya harus dari PKS," imbuhnya.(*)
 

Related News

Comment (0)

Comment as: